Oleh: Nelidya Nabila Putri Candra
Pada hari Rabu, 24-Mei-2023 tim Kampus Mengajar yang bertugas di SDN Karangduak II akan mengajak seluruh peserta didik dari kelas 5 untuk mengunjungi Keraton Sumenep. Seluruh peserta didik kelas 5 berangkat bersama-sama menuju Keraton Sumenep menggunakan kendaraan yang sudah di sewa oleh pihak Kampus Mengajar. Pihak Kampus Mengajar juga ikut naik dan mendampingi para peserta didik, Wali Kelas dari kedua kelas 5A dan juga kelas 5B pun ikut serta dalam kegiatan kunjungan ke Keraton kali ini.
Setelah sampai ke lokasi Keraton Sumenep, para peserta
didik dibagi kedalam 6 kelompok dan setiap kelompok nya terdapat 1 orang yang
ditunjuk sebagai ketua kelompok. Sebelum mulai menjelajahi Keraton Sumenep yang
luas nya kurang lebih 8 hektar ini, Kami selaku pihak dari Kampus Mengajar
tidak lupa mengingatkan tujuan awal mengapa kunjungan ini diadakan, tidak lupa
juga mengingatkan kepada seluruh peserta didik untuk menjaga sikap nya di
tempat seperti Keraton ini. Oh iya, Pihak Keraton ini menyediakan tour guide
bagi pengunjung yang membutuhkan tanpa diambil biaya administrasi lain.
Selagi menunggu tour guide Kami untuk tiba, Kami memutuskan untuk
berfoto bersama di depan Museum Sumenep dan di depan Keraton Sumenep.
Tidak lama setelah itu, Bapak Rian yang akan mendampingi Kami hari
inipun telah tiba dan langsung mengajak Kami untuk masuk ke Museum Sumenep
terlebih dahulu. Didalam museum ini terdapat benda-benda bersejarah dan
yang menjadi spotlight adalah Kereta “My Lord” pemberian kerajaan Inggris ini.
Setelah puas melihat-lihat isi museum, kita akan langsung menyebrang menuju
Keraton Sumenep. Ini adalah pintu masuk menuju Keraton, pintu ini disebut
“Labeng mesem”. Dalam Bahasa madura, labeng artinya pintu dan mesem artinya
tersenyum. Pintu masuk ini disebut labeng mesem karena setiap tamu yang datang
ke keraton selalu disambut oleh senyuman hangat para penjaga nya. Tepat di sebrang labeng mesem terdapat
pendopo yang digunakan sebagai tempat rapat, berkumpul dan juga pertemuan para
bangsawan terdahulu.
Sampai saat inipun pendopo ini masih digunakan untuk pengadaan
rapat-rapat besar maupun perayaan-perayaan hari jadi Kota Sumenep. Ruangan yang
ditunjukkan Bapak Rian ini merupakan kamar yang ditempati oleh para bangsawan
terdahulu. Liat deh kursi-kursi dan corak arsitektur pendopo ini, cantik banget
ya! Sekarang kita akan berpindah ke lokasi selanjutnya, Cermin besar yang
kalian lihat saat ini, diletakkam disana agar para tamu Keraton yang akan
menghadap atau menemui Raja bisa berbenah terlebih dahulu. Saat masuk kedalam,
kita bisa melihat lebih banyak benda2 bersejarah lain nya, bahkan terdapat
miniature kota sumenep juga. Terdapat Al-Qur’an yang hanya ditulis dalam waktu
semalam dan sebagai kota yang mendapat julukan kota keris, terdapat keris-keris
yang juga di pajang disini. Sumenep terus melestarikan keris hingga saat ini. Sumenep
sebagai Kota Keris juga telah diakui oleh UNESCO, karena pengrajin keris di
Sumenep sangat banyak.
Saat berbelok ke ruangan lain nya kita akan mendapati patung-patung
buddha dan juga terdapat Kerangka Ikan paus dengan panjang 13 meter dan berat 4 ton. Masuk lebih kedalam kita akan menemukan ruangan yang
Bernama ruang penyeppen atau dalam Bahasa Indonesia adalah ruang menyepi.
Ruangan ini digunakan oleh para bangsawan terdahulu untuk bertapa dan juga
berdzikir. Tokoh yang diketahui sering menempati ruangan ini adalah bindere
saod. Suasana lingkungan Keraton Sumenep ini benar-benar asri ya teman-teman,
memanjakan mata banget. Ini adalah ruangan djoko tole yang biasa digunakan
bupati saat ini saat sedang dinas, disebelah nya juga terdapat gezobo-gazebo
besar. Nah, saat ini kita akan menuju lokasi yang tidak kalah menarik dari
lokasi-lokasi sebelum nya. Kita akan menuju tempat yang bernama taman sare yg
merupakan tempat pemandian para ratu dan putri-putri terdahulu. Di tempat
pemandian ini juga terdapat sumber air yang sudah memancar dari dulu dan tidak
akan pernah kering.
Di tempat pemandian ini juga dibagi menjadi 3 pintu
yang setiap pintu nya konon dapat mendatangkan keberuntungan2. Tempat pemandian
ini sekarang diisi oleh banyak ikan yang terawat dan diberi makanan khusus.
Taman sare merupakan lokasi terakhir yang kami singgahi di keraton, apakah
perjalanan hari ini telah berakhir? Oh tentu saja tidak, setelah beristirahat
sejenak, kami melanjutkan langkah kami menuju alun-alun kota sumenep yang
terletak di sebelah barat keraton. Disebrang alun-alun kota juga terdapat
masjid jami’ yang merupakan 10 masjid tertua yang terdapat di Indonesia loh. Di
alun-alun ini kami makan bersama, setelah itu adik-adik mengisi quiz seputar
keraton yang sudah kami sediakan. Setelah itu kami
mengembalikan seluruh peserta didik ke orang tua masing-masing. Ada beberapa
peserta didik yang tidak dapat di jemput oleh orangtua maupun walinya, jadi
Kamilah yang mengantarkan mereka kediaman masing-masing.
0 comments:
Posting Komentar