Minggu, 04 Juni 2023

Kunjungan Edukasi SDN Karangduak II Ke Keraton Sumenep

Oleh: Nelidya Nabila Putri Candra        

Pada hari Rabu, 24-Mei-2023 tim Kampus Mengajar yang bertugas di SDN Karangduak II akan mengajak seluruh peserta didik dari kelas 5 untuk mengunjungi Keraton Sumenep. Seluruh peserta didik kelas 5 berangkat bersama-sama menuju Keraton Sumenep menggunakan kendaraan yang sudah di sewa oleh pihak Kampus Mengajar. Pihak Kampus Mengajar juga ikut naik dan mendampingi para peserta didik, Wali Kelas dari kedua kelas 5A dan juga kelas 5B pun ikut serta dalam kegiatan kunjungan ke Keraton kali ini. 

Setelah sampai ke lokasi Keraton Sumenep, para peserta didik dibagi kedalam 6 kelompok dan setiap kelompok nya terdapat 1 orang yang ditunjuk sebagai ketua kelompok. Sebelum mulai menjelajahi Keraton Sumenep yang luas nya kurang lebih 8 hektar ini, Kami selaku pihak dari Kampus Mengajar tidak lupa mengingatkan tujuan awal mengapa kunjungan ini diadakan, tidak lupa juga mengingatkan kepada seluruh peserta didik untuk menjaga sikap nya di tempat seperti Keraton ini. Oh iya, Pihak Keraton ini menyediakan tour guide bagi pengunjung yang membutuhkan tanpa diambil biaya administrasi lain. Selagi menunggu tour guide Kami untuk tiba, Kami memutuskan untuk berfoto bersama di depan Museum Sumenep dan di depan Keraton Sumenep.



Tidak lama setelah itu, Bapak Rian yang akan mendampingi Kami hari inipun telah tiba dan langsung mengajak Kami untuk masuk ke Museum Sumenep terlebih dahulu. Didalam museum ini terdapat benda-benda bersejarah dan yang menjadi spotlight adalah Kereta “My Lord” pemberian kerajaan Inggris ini. Setelah puas melihat-lihat isi museum, kita akan langsung menyebrang menuju Keraton Sumenep. Ini adalah pintu masuk menuju Keraton, pintu ini disebut “Labeng mesem”. Dalam Bahasa madura, labeng artinya pintu dan mesem artinya tersenyum. Pintu masuk ini disebut labeng mesem karena setiap tamu yang datang ke keraton selalu disambut oleh senyuman hangat para penjaga nya.  Tepat di sebrang labeng mesem terdapat pendopo yang digunakan sebagai tempat rapat, berkumpul dan juga pertemuan para bangsawan terdahulu.

Sampai saat inipun pendopo ini masih digunakan untuk pengadaan rapat-rapat besar maupun perayaan-perayaan hari jadi Kota Sumenep. Ruangan yang ditunjukkan Bapak Rian ini merupakan kamar yang ditempati oleh para bangsawan terdahulu. Liat deh kursi-kursi dan corak arsitektur pendopo ini, cantik banget ya! Sekarang kita akan berpindah ke lokasi selanjutnya, Cermin besar yang kalian lihat saat ini, diletakkam disana agar para tamu Keraton yang akan menghadap atau menemui Raja bisa berbenah terlebih dahulu. Saat masuk kedalam, kita bisa melihat lebih banyak benda2 bersejarah lain nya, bahkan terdapat miniature kota sumenep juga. Terdapat Al-Qur’an yang hanya ditulis dalam waktu semalam dan sebagai kota yang mendapat julukan kota keris, terdapat keris-keris yang juga di pajang disini. Sumenep terus melestarikan keris hingga saat ini. Sumenep sebagai Kota Keris juga telah diakui oleh UNESCO, karena pengrajin keris di Sumenep sangat banyak.

Saat berbelok ke ruangan lain nya kita akan mendapati patung-patung buddha dan juga terdapat Kerangka Ikan paus dengan panjang 13 meter dan berat 4 ton. Masuk lebih kedalam kita akan menemukan ruangan yang Bernama ruang penyeppen atau dalam Bahasa Indonesia adalah ruang menyepi. Ruangan ini digunakan oleh para bangsawan terdahulu untuk bertapa dan juga berdzikir. Tokoh yang diketahui sering menempati ruangan ini adalah bindere saod. Suasana lingkungan Keraton Sumenep ini benar-benar asri ya teman-teman, memanjakan mata banget. Ini adalah ruangan djoko tole yang biasa digunakan bupati saat ini saat sedang dinas, disebelah nya juga terdapat gezobo-gazebo besar. Nah, saat ini kita akan menuju lokasi yang tidak kalah menarik dari lokasi-lokasi sebelum nya. Kita akan menuju tempat yang bernama taman sare yg merupakan tempat pemandian para ratu dan putri-putri terdahulu. Di tempat pemandian ini juga terdapat sumber air yang sudah memancar dari dulu dan tidak akan pernah kering. 




Di tempat pemandian ini juga dibagi menjadi 3 pintu yang setiap pintu nya konon dapat mendatangkan keberuntungan2. Tempat pemandian ini sekarang diisi oleh banyak ikan yang terawat dan diberi makanan khusus. Taman sare merupakan lokasi terakhir yang kami singgahi di keraton, apakah perjalanan hari ini telah berakhir? Oh tentu saja tidak, setelah beristirahat sejenak, kami melanjutkan langkah kami menuju alun-alun kota sumenep yang terletak di sebelah barat keraton. Disebrang alun-alun kota juga terdapat masjid jami’ yang merupakan 10 masjid tertua yang terdapat di Indonesia loh. Di alun-alun ini kami makan bersama, setelah itu adik-adik mengisi quiz seputar keraton yang sudah kami sediakan. Setelah itu kami mengembalikan seluruh peserta didik ke orang tua masing-masing. Ada beberapa peserta didik yang tidak dapat di jemput oleh orangtua maupun walinya, jadi Kamilah yang mengantarkan mereka kediaman masing-masing.


0 comments:

Posting Komentar